Home » bawang putih »
cabai »
jahe »
kamomil »
kanker »
kunyit »
pepermin »
rosemary
» 7 Rempah-rempah Kuliner dan Herbal yang Melawan Kanker
7 Rempah-rempah Kuliner dan Herbal yang Melawan Kanker
Rempah-rempah dan herbal telah lama digunakan untuk tujuan pengobatan, seperti mengatasi gangguan pencernaan dan masalah pencernaan lainnya. Meskipun secara ilmiah belum diketahui secara pasti tentang manfaat langsung mengkonsumsi rempah-rempah dan herbal tertentu sehubungan dengan fungsi pencegahan dan pengobatan kanker dan efek-efek sampingnya, efeknya yang tidak langsung namun menguntungkan mungkin lebih mudah dikenali.
Salah satu efek tersebut adalah profil rasanya yang unik, dari yang kuat sampai sedang, dengan hanya sejumlah kecil yang diperlukan untuk menciptakan keseluruhan sensasi rasa yang baru. Ketika Anda kehilangan nafsu makan dan selera akibat kanker, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan, menambahkan bumbu dan rempah-rempah pada masakan Anda dapat membantu merangsang selera makan Anda dan menghidupkan kembali nafsu makan.
1. Jahe
Jahe telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati segala macam penyakit mulai dari pilek sampai sembelit. Jahe dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, dalam bentuk bubuk, atau manisan. Meskipun rasa jahe segar dan bubuk jahe secara signifikan berbeda, keduanya dapat saling diganti satu sama lain dalam banyak resep. Secara umum, Anda dapat mengganti 1/8 sendok teh bubuk jahe dengan 1 sendok makan jahe parut segar, dan sebaliknya.
Mengkonsumsi jahe dan produk jahe, sebagai tambahan mengonsumsi obat anti-mual seperti yang ditentukan, dapat mengurangi perut mual yang biasanya timbul selama pengobatan kanker.
2. Rosemary
Rosemary adalah herbal berkayu Mediterania yang hangat, ramuan yang memiliki daun seperti jarum dan merupakan sumber antioksidan yang baik. Karena asal-usulnya, rosemary umumnya digunakan dalam masakan Mediterania dan Anda akan sering melihatnya sebagai bahan utama dalam bumbu Italia. Anda dapat menggunakannya untuk menambah rasa pada sup, saus tomat, roti, dan makanan tinggi protein seperti ayam, daging sapi, dan domba.
Rosemary dapat membantu detoksifikasi; meningkatkann selera; mengatasi gangguan pencernaan, perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya; dan memulihkan hilangnya nafsu makan. Cobalah minum 3 cangkir teh daun rosemary setiap hari untuk membantu mengatasi masalah-masalah ini.
3. Kunyit
Kunyit adalah herbal yang termasuk dalam famili jahe; merupakah salah satu bahan untuk membuat kari kuning dan memberikan rasa yang khas. Kurkumin tampaknya menjadi senyawa aktif dalam kunyit. Senyawa ini telah menunjukkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang berpotensi melindungi terhadap perkembangan kanker.
Suplemen ekstrak kunyit saat ini sedang dipelajari untuk melihat apakah mereka memiliki peran dalam mencegah dan mengobati beberapa jenis kanker, termasuk usus besar, prostat, payudara, dan kanker kulit. Meskipun hasil yang muncul menjanjikan, sebagian besar pengamatan telah dilakukan dalam penelitian laboratorium dan hewan, sehingga tidak jelas apakah hasil ini pada akhirnya akan berlaku pula pada manusia.
4. Cabai
Cabai mengandung capsaicin, senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit. Ketika capsaicin dioleskan ke kulit, ia menyebabkan pelepasan bahan kimia yang disebut substansi P. Setelah terus digunakan, jumlah substansi P yang akhirnya diproduksi di area itu berkurang, hal ini akan mengurangi rasa sakit di area kulit tersebut.
Tapi ini tidak berarti Anda harus menggosokkan cabai di daerah kulit yang terasa sakit. Cabai harus digunakan dengan sangat hati-hati, karena dapat menyebabkan luka bakar jika terkena pada kulit.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki rasa sakit dan ingin memanfaatkan kekuatan cabai, tanyakan kepada onkologis atau dokter tentang resep krim capsaicin. Krim ini telah menunjukkan hasil yang cukup baik dalam mengobati nyeri neuropatik (nyeri tajam yang mengikuti jalur saraf) setelah menjalani operasi kanker.
Manfaat lain dari cabai adalah membantu mengatasi gangguan pencernaan. Tampaknya mengejutkan, bukan? Tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menelan sejumlah kecil cabai rawit dapat mengurangi gangguan pencernaan.
5. Bawang putih
Bawang termasuk ke dalam kelas tanaman umbi, Allium, yang juga mencakup lokio, (bawang Batak), daun bawang, bawang merah, bawang bombai. Bawang putih memiliki kandungan sulfur yang tinggi dan juga merupakan sumber yang baik untuk arginin, oligosakarida, flavonoid, dan selenium, yang semuanya dapat bermanfaat bagi kesehatan. Senyawa aktif bawang putih, yang disebut allicin, memberikan bau yang khas dan diproduksi ketika umbi bawang putih dicincang atau dihancurkan
Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan asupan bawang putih mengurangi resiko kanker perut, usus besar, esofagus, pankreas, dan payudara. Tampaknya bahwa bawang putih dapat melindungi terhadap kanker melalui berbagai mekanisme, termasuk dengan menghambat infeksi bakteri dan pembentukan zat penyebab kanker, meningkatkan perbaikan DNA, dan menyebabkan kematian sel. Bawang putih membantu detoksifikasi dan juga dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengurangi tekanan darah.
6. Pepermin
Pepermin telah digunakan selama ribuan tahun untuk membantu pencernaan, untuk mengurangi gas, gangguan pencernaan, kram, dan diare. Pepermin juga dapat membantu gejala sindrom iritasi usus besar dan keracunan makanan. Pepermin tampaknya bisa digunakan untuk menenangkan otot-otot perut dan meningkatkan aliran empedu, memungkinkan makanan untuk melewati perut lebih cepat.
Jika kanker atau pengobatan yang Anda jalani menyebabkan sakit perut, coba minum secangkir teh pepermin. Banyak varietas komersial di pasar, atau Anda dapat membuat sendiri dengan merebus daun pepermin kering atau menambahkan beberapa lembar daun segar ke dalam air mendidih dan membiarkan beberapa menit hingga teh mencapai kekuatan yang diinginkan.
Pepermint juga dapat meredakan sakit tenggorokan. Karena alasan ini, pepermin juga kadang-kadang digunakan untuk mengobati meringankan luka mulut yang menyakitkan yang dapat terjadi akibat kemoterapi dan radiasi, atau digunakan sebagai bahan utama dalam pengobatan untuk kondisi ini.
7. Kamomil
Kamomil diperkirakan memiliki manfaat obat dan telah digunakan sepanjang sejarah untuk mengobati berbagai kondisi. Kamomil dapat membantu masalah tidur; jika Anda mengalami sulit tidur, cobalah minum teh kamomil yang kental sesaat sebelum tidur.
Obat kumur kamomil juga telah dipelajari untuk mencegah dan mengobati sariawan akibat kemoterapi dan terapi radiasi. Meskipun hasilnya berbeda-beda, tidak ada salahnya untuk mencobanya, asalkan onkologi Anda tidak menentangnya. Jika diberi lampu hijau, cobalah membuat teh, biarkan dingin, dan bilas dan berkumur sesering yang diinginkan.
Teh kamomil mungkin merupakan cara lain untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk kram perut. Kamomil tampaknya membantu mengendurkan kontraksi otot, terutama otot polos usus.
Diterjemahkan dari 7 Cancer-Fighting Culinary Spices and Herbs
By Christina T. Loguidice, Maurie Markman, MD, and Carolyn Lammersfeld from Cancer Nutrition and Recipes For Dummies
Baca juga:
10 Makanan Detoks Terbaik yang Anda Harus Mulai Makan
Hebatnya Apel bagi Kesehatan
7 Makanan Super untuk Anti Penuaan
Makanan Anti Penuaan untuk Kulit Anda
8 Jenis Makanan dengan Kandungan Magnesium yang Tinggi
Posted by Kados Kudus
on Senin, 09 Juni 2014,
Add Comment
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "7 Rempah-rempah Kuliner dan Herbal yang Melawan Kanker"
Posting Komentar